Bioma merupakan kawasan ekosistem yang sangat luas dan memuat berbagai macam jenis flora serta fauna yang hidup secara khas. Persebaran bioma di bumi terbagi menjadi 7 jenis ekosistem berdasarkan letak geografis dan astronomisnya.
Adapun salah satu dari persebaran tersebut merupakan kawasan yang memiliki jumlah 4 musim, yaitu bioma hutan gugur. Alhasil keanekaragaman hayati di wilayah ini merupakan jenis-jenis flora dan fauna yang secara khas berbeda dari bioma lainnya. Berikut ini ciri-ciri bioma hutan gugur yang terdapat di wilayah persebarannya.
Ciri-ciri bioma hutan gugur
- Memiliki tingkat curah hujan antara 750 – 1000 mm per tahun. Curah hujan sebesar ini dapat mendukung bagi beberapa spesies makhluk hidup baik flora maupun fauna.
- Pada saat musim dingin di bioma hutan gugur, suhu yang ada dapat mencapai titik terendah yaitu -30° C. Hal ini menyebabkan beberapa wilayah bioma hutan gugur mengalami turun salju. Adapun pada musim panas suhu dapat mencapai 30° C.
- Bioma hutan gugur secara keseluruhan memiliki empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim dingin, dan musim gugur. Masing-masing musim tersebut menghasilkan kondisi yang berbeda-beda sehingga berdampak pada keberlangsungan hidup flora dan fauna untuk jangka waktu yang pendek.
- Pergantian musim di bioma hutan gugur memiliki intensitas waktu yang relatif sama. Adapun masing-masing musim akan berjalan kurang lebih selama 3 bulan sebelum berganti ke musim berikutnya.
- Bioma hutan gugur yang berada di kawasan beriklim sedang akan membuat tumbuhan menggugurkan daunnya ketika memasuki musim dingin. Adapun bioma hutan gugur yang berada di kawasan beriklim tropis akan membuat tumbuhan menggugurkan daunnya ketika memasuki musim panas.
- Bioma hutan gugur merupakan salah satu bioma yang kaya akan keanekaragaman hayati khususnya flora atau beragam jenis tumbuhan. Keberagaman ini tersebar di berbagai wilayah dengan ciri khas tumbuhan yang berbeda di masing-masing wilayah tertentu.
- Pepohonan yang tumbuh di bioma hutan gugur memiliki ukuran rata-rata yang cukup tinggi. Namun meskipun pohon tersebut tumbuh dengan baik, sebagian besar di antaranya tidak memiliki bentuk serta ukuran daun yang lebar.
- Pertumbuhan pohon di bioma hutan gugur tidak terlalu banyak serta tingkat kerapatannya masih minim. Kondisi tersebut merupakan akibat dari besarnya unsur cahaya matahari yang dibutuhkan guna mendukung proses pertumbuhan pada musim panas dan semi. baca juga: persebaran bioma taiga di dunia
- Tanah yang berada di kawasan bioma hutan gugur dikenal sangat subur untuk berbagai macam spesies tumbuhan. Kesuburan ini muncul karena banyaknya nutrisi yang diserap oleh tanah setelah dedaunan yang jatuh pada musim gugur mengalami pembusukan.
- Ada dua jenis struktur tanah yang dimiliki bioma hutan gugur, yaitu alfisol dan ultisol. Berikut penjelasannya:
1. Alfisol
Struktur tanah alfisol di bioma hutan gugur mengandung berbagai macam nutrisi. Kandungan ini berasal dari pembusukan dedaunan yang berjatuhan ketika memasuki musim gugur dan sesudahnya. Proses penguraian dilakukan oleh cacing tanah sehingga dapat menghasilkan nutrisi yang baik untuk keberlangsungan hidup bagi spesies tumbuhan.
Baca juga: Contoh Keanekaragaman Hayati di Indonesia
2. Ultisol
Struktur tanah ultisol berbanding terbalik dengan kandungan tanah yang dimiliki alfisol. Struktur tanah ini berada di wilayah yang memiliki suhu panas atau ketika mengalami peningkatan iklim yang cukup tinggi. Akibatnya struktur tanah ultisol tidak memiliki nutrisi atau unsur hara yang memadai bagi berlangsungnya kehidupan berbagai macam spesies tumbuhan. Meskipun begitu struktur tanah ultisol masih dapat digunakan untuk lahan pertanian.
Itulah sedikitnya 10 ciri-ciri bioma hutan gugur di sejumlah wilayah persebarannya. Adapun jika dibandingkan dengan beberapa ekosistem lainnya, bioma hutan gugur lebih mendukung untuk berbagai macam spesies flora dan fauna. Sehingga kawasan ini cocok untuk digunakan sebagai area bercocok tanam.
Ciri Ciri Bioma Hutan Gugur – Sharia